Iklan
Tanaman melegenda mempunyai banyak manfaat tersembunyi
Tanaman Adas: Manfaat untuk Kesehatan Tubuh
KBRN, Entikong: Aroma rempah khas dengan rasa sedikit manis dan pedas tanaman adas digunakan sebagai obat di banyak negara, termasuk Indonesia.
Adas rendah kalori ini mengandung banyak nutrisi penting, seperti: Nutrisi dan zat aktif yang terkandung di dalamnya memberikan manfaat kesehatan.
- Serat,
- karbohidrat kompleks,
- dan protein;
- berbagai vitamin, seperti vitamin C, vitamin B, vitamin A, dan vitamin K;
- dan mineral, seperti kalsium, zat besi, kalium, magnesium, dan mangan.
Adas mengandung berbagai senyawa aktif yang memiliki sifat antioksidan, menurut beberapa penelitian. Adas juga mengandung berbagai zat kimia yang bertindak sebagai antibakteri, antivirus, antiradang, dan antikanker, serta menghentikan pertumbuhan sel kanker.
Oleh karena itu, adas dianggap memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti diantaranya:
1. Menjaga kesehatan jantung:
Serat, kalium, dan antioksidan adas membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Selain itu, serat adas dapat membantu menjaga kadar kolesterol dalam darah, dan kalium dan antioksidan dalam adas dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan menurunkan risiko penyakit jantung.
2. Membantu melancarkan produksi ASI
Adas adalah jenis tanaman yang mengandung galactagogue, yaitu senyawa dalam tanaman yang dapat merangsang produksi ASI. Senyawa ini melakukan ini dengan meningkatkan kadar hormon prolaktin, yaitu hormon yang berperan penting dalam membantu wanita menghasilkan ASI setelah melahirkan. Adas mengandung fitoestrogen, yang mirip dengan hormon estrogen, dan berperan penting dalam mendukung produksi ASI, selain galactagogue.
3. Membantu mencegah kanker
Adas mengandung senyawa anethole yang bersifat antikanker. Studi di laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak adas yang mengandung zat anethole dapat menghentikan perkembangan beberapa jenis sel kanker, termasuk kanker payudara dan kanker usus. Namun, untuk memastikan efektivitas dan efek samping adas sebagai pengobatan alternatif kanker, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan.
4. Mengatasi gangguan menstruasi
Adas sudah lama dimanfaatkan sebagai jamu atau obat tradisional untuk membantu meredakan gejala pramenstruasi (PMS), meredakan nyeri haid, dan melancarkan siklus haid.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak adas memiliki khasiat yang hampir sama dengan obat antinyeri untuk meredakan keluhan PMS, seperti sakit kepala, nyeri payudara, kram atau nyeri haid, dan gangguan suasana hati atau mood swing.
5. Mengatasi keluhan menopause
Studi telah dilakukan pada wanita menopause dan menemukan bahwa ekstrak adas dapat meningkatkan libido dan meringankan keluhan menopause seperti hot flashes, mood swing, vagina kering, dan insomnia.
Adas dianggap memiliki banyak manfaat tambahan selain yang disebutkan di atas, seperti:
Menyelesaikan masalah pencernaan seperti sakit perut, sembelit, mual, dan muntah.
Minyak adas yang dioleskan juga dapat membantu bayi dengan kolik.
Untuk mengurangi batuk dan sakit tenggorokan.
menurunkan gula darah orang dengan diabetes.
Dianggap dapat membantu menurunkan berat badan karena meningkatkan metabolisme dan menekan rasa lapar.
Menyegarkan napas.
Berbagai manfaat adas yang disebutkan di atas baru diketahui melalui penelitian berskala kecil dan belum diuji klinis pada manusia. Akibatnya, dosis dan efektivitas penggunaan adas sebagai pengobatan masih belum diketahui.
Ada kemungkinan ekstrak adas atau suplemen dapat mengganggu perkembangan janin dalam kandungan, jadi ibu hamil tidak boleh mengonsumsinya.
Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan adas sebagai pengobatan alternatif jika Anda sedang menjalani pengobatan tertentu atau menderita penyakit.
6 Manfaat tersembunyi Konsumsi Jambu Biji Merah, Cocok Untuk Penderita Diabetes
Jambu biji merah dengan kulit berwarna hijau dan daging buah berwarna merah muda memiliki beragam manfaat bagi kesehatan.
Jambu biji merah kaya akan nutrisi berharga seperti kalsium, protein dan serat dan jelas cocok untuk penderita diabetes.
Maka tak heran orang mengenalnya sebagai "makanan super". Nilai gizi jambu biji merah oleh ahli gizi Rachel Anthony.
Kalsium: 14,22 mg ; Besi: 0,40 mg ; Magnesium: 13,26 mg ; Kalium: 270 mg ; Protein: 1,19 mg ; Kadar air : 81,22 gram ; Serat: 7,39 gram ; Karbohidrat: 9,14 gram ; Vitamin C: 228 mg.
Lantas, apa saja manfaat jambu biji merah? Simak uraiannya di bawah ini.
1. Membantu menurunkan kolesterol jahat
Jambu biji dengan sekitar 7 gram serat per 100 gramnya mengandung lebih banyak serat tidak larut, bersama dengan serat lain seperti pektin.
Serat memiliki keunggulan dalam membantu penurunan kadar kolesterol dan LDL (low-density lipoprotein).
2. Meningkatkan kekebalan tubuh
Jambu biji merah kaya akan vitamin C membantu meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kesehatan kulit, dan membantu penyembuhan luka. Satu porsi 100 gram jambu biji mengandung sekitar 228 miligram vitamin C.
3. Melindungi dari kerusakan kulit
Ia juga kaya akan beta-karoten dan likopen, dua antioksidan yang dikenal mampu melawan radikal bebas dalam tubuh, menawarkan perlindungan terhadap kerusakan kulit dan proses penuaan.
4. Membantu penurunan berat badan
Karena kandungan serat dan airnya yang tinggi, serta manfaat nutrisi lainnya, jambu biji merah menjadi pilihan cemilan tengah hari yang sangat baik bagi mereka yang ingin mengatur berat badan.
5. Mengatur tekanan darah
Jambu biji merah juga menyediakan sejumlah besar potasium memainkan peran penting dalam mengatur tekanan darah dan memastikan berfungsinya sinyal saraf dan kontraksi otot.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Malaysian Journal of Nutrition menemukan bahwa puree jambu biji merah membantu mengurangi berat badan dan tekanan darah sistolik tikus obesitas yang diinduksi HFD (High Fat Diet).
6. Baik untuk diabetes
Jambu biji merah karena kandungan serat dan airnya yang melimpah, merupakan pilihan buah yang sangat baik bagi penderita diabetes.
Jambu ini memiliki indeks glikemik rendah 24 dan kandungan seratnya yang tinggi membantu memperlambat pengosongan lambung dan menghindari lonjakan glukosa darah.